Minggu, 08 Maret 2015

Wanita Hebat di Atas Kursi Roda.



KomandoNews - Fridayani, begitu disapa wanita berkursi Roda ini kelihatannya kaget dan membuat awak media nyaris mengurungkan niat untuk melakukan wawancara ternyata kami disapa bahwa itu dulu katanya, dan saat ini saya malah suka kalau ada media yang siap mempublikasikan keberadaan saya di atas Kursi Roda, sambutnya. Kejadian tragis di tahun 2010 membuatnya sempat sok dan cenderung tertutup dengan dunia luar, tentu saja dengan kondisinya berada di kursi roda yang dicap tidak berdaya dan sering menyusahkan orang lain. Dalam pergumulan dan berjalannya waktu Magister management Strategik ini kembali memdapat kekuatan moral melalui orang-orang di sekitarnya terlebih khusus keluarga yang terus memotifasi untuk bangkit yang walaupun harus tetap duduk di Kursi roda.

Wanita kelahiran Surabaya ini ternyata sangat padat kegiannya di dunia sosial lebih khusus memberikan motivasi kepada Disabilitas (penyandang cacat) untuk terus bangkit dari keterpurukan mental, disisi lain sudah tidak berdaya secara Fisik dan harus selalu mengandalkan orang lain, dengan ilmu yang dia miliki di jadikan pedoman untuk mengobarkan semangat dan bisa percaya diri agar tidak selalu menjadi beban buat orang lain.
Alumnus Universitas Widya Mandala ini semakin yakin merasa berguna buat orang lain ketika hal- hal positif yang dilakukannya walau hanya melalui Jejariring Sosial (Facebook) yang akhirnya diwujudkan secara nyata, kutipan kisah dengan dengan media sosial Facebook…
Tahun 2013 saya kembali ke Surabaya. Saya tergabung di group Facebook namanya KPDI, group FB itu yang semula hanya kumpul kumpul saja. Saat itu tersirat sebuah ide untuk mewujudnyatakan group ini ke dalam kehidupan nyata. Juli 2013 para anggota KPDI yang menginginkan organsisasi nyata akhirnya membentuk group Facebook lain bernama YDMI ( Yayasan Difabel mandiri Indonesia ). Visi dari YDMI adalah membentuk kemandirian dari Difable. Dari situ mulailah terbentuk pengurus, dan  sebagai pengawas saya juga harus bertanggung jawab. Di YDMI ini saya yang membina hubungan dengan Universitas Indonesia bidang kajian disabilitas dibawah naungan Prof Irwanto untuk pembinaan mentalitas Disabilitas, di Universitas Ciputra untuk pembinaan mental Difable untuk bisa wiraswasta, pemberian pengetahuan mengenai kewirausahaan dan pemasaran produk, sedangkan di PUSPADI untuk alat bantu dan fisioterapi,  di Network untuk membuka lapangan pekerjaan khusus disabilitas. YDMI ini bergerak di dunia pendidikan dan pekerjaan yang lebih mengarah kepada kemandirian, YDMI memiliki kelas online setiap hari, kebetulan saya sebagai pengasuh kelas bahasa inggris dan sekarang YDMI sudah memiliki kantor sekretariat dan memiliki perwakilian di Jatim dan Jateng, YDMI juga sudah memiliki legalitas hukum, dimana para pengurusnya tidak mendapat gaji dari yayasan sehingga kita memang bergerak dari hati untuk melayani Difable. YDMI adalah organisasi yang berbeda, konsep pendiriannya dari organisasi difable umumnya. 
“Jangan dahulu berpikir bahwa kamu tidak dapat, berpikirlah bahwa kau tentu dapat bisa. dikarenakan satu orang yang optimis dapat mengalahkan beberapa ribu orang yang pesimis. Bila kamu tidak mempunyai semangat hidup maka janganlah berpikir mati yaitu tujuan hidup.  Yakinlah hidup ini tidak dulu inginkan kamu mati tidak berarti. yakinlah pada diri kamu sendiri.! yakinlah pada kemampuanmu.! tanpa keyakinan diri pada apa yang kau punyai, kau tak lagi berhasil maupun bahagia. seorang yang kreatif terpacu dengan hasrat dapat prestasi, bukan hanya hasrat dapat mengalahkan orang lain. saya tidak meyakini kau mesti tambah baik dari orang lain. namun saya meyakini kau mesti tambah baik dari apa kira. Bila kamu belum merancang rencana kedepan sendiri, maka kesempatan terakhir yaitu kau dapat ada pada gagasan orang lain. serta tebak apakah yang mereka rencanakan kepada kamu?”.KN-007

2 komentar: